SURA HALMAHERA - KF 21 Borame lagi-lagi menjadi bahan perbincangan dunia, kali ini datang dari turki.
Pengamat militer Turki dalam postingan di twitter mengungkapkan beberapa hal terkait KF 21 Borame.
Dalam postingan tersebut Arda Mevlutoglu memberikan beberapa tanggapan terkait KF 21 Boramae melalui kolom komentarnya menanggapi beberapa komentar.
Ketika ditanya soal perbandingan antara TFX pesawat tempur buatan turki dengan KF 21 Borame.
Mengapa ukuran KF 21 Boramae lebih kecil, mesin yang lebih kecil dari tetapi memiliki kecepatan yang sama dengan TFX.
Arda Mevlutoglu kemudian menjawab pertanyaan tersebut dengan membeberkan kelemahan dari KF 21 Boramae.
TFX memiliki keunggulan punya senjata internal, namun KF 21 Boramae tidak memiliki slot tersebut
“Berbeda dengan MMU, KFX (KF 21 Boramae) tidak memiliki slot senjata internal,” jawab pengamat militer turki tersebut pada 4 Januari 2022
Selain itu, satu hal yang menjadi catatan pengamat militer tersebut adalah masalah berat pesawat, dia mengungkapkan bahwa KF 21 Boramae akan lebih boros bahan bakar.
“Menurut catatan saya, berat lepas landas maksimum KFX adalah 25,4 ton; berat bahan bakar internal maksimum 5,4 ton; yaitu 21 persen. Itu 17 persen untuk F-16 (saya tidak tahu tentang MMU). Dengan kata lain, kapasitas bahan bakar KFX cukup tinggi,” ulas pengamat tersebut.
Berdasarkan informasi yang diberikan, berat KF 21 Boramae lebih tinggi sedikit dari TFX buatan Turki, pesawat tempur Turki tersebut punya mesin 2,5 kali lebih kuat, tetapi punya kecepatan yang sama KF 21.
Menanggapi hal tersebut pengamat militer Turki itu memuji mesin dari KF-21 yang punya tenaga maksimal.
“Itu tergantung pada parameter seperti desain aerodinamis, rasio power-to-weight. Mesin KF-21, F414, adalah mesin yang sangat bertenaga,” tulis
Sebagaimana diketahui mesin F414 adalah buatan dari GE Aviation, mesin ini dipakai pada pesawat F/A-18E/F Super Hornet.
Sedangkan pesawat tempur TFX buatan Turki merupakan pesawat siluman generasi kelima yang akan terbang pada 2023 mendatang.
Saat ini KF 21 Boramae menjadi perbincangan dunia, akankah proyek Indonesia – Korea Selatan mampu memenuhi ekspektasi masyarakat dunia?.***