SUARA HALMAHERA - Menyuntik Presiden Jokowi, orang nomor satu di Indonesia, memiliki pengalaman sendiri sebagai mana yang diungkap dokter kepersidenan, Prof Abdul Mutalib.
"Menyuntik orang pertama di Indonesia ada rasa juga, tapi tidak ada halangan bagi saya untuk menyuntikkan, pertama saja gemetaran tidak ada masalah tidak ada pendarahan sama sekali di bekas suntikannya," ungkap Prof Abdul Mutalib usai melakukan vaksin Presiden Jokowi. Dikutip SUARA HALMAHERA dari Portal Sulut, Rabu 13 Januari 2020.
Artikel terkait juga diterbitkan portalsulut.pikiran-rakyat.com. dengan judul : Presiden Jokowi Ungkap Kondisinya Sebelum Disuntik Vaksin.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dikabarkan harus melewati beberapa proses dan pertayaan dari vaksinator.
Hal itu dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan Presiden Jokowi sebelum disuntik vaksin.
Presiden Jokowi ditanyakan terkait dengan tekanan darah, pilek, jantung, ginjal dan lain-lain.
"Tekanan darah saya diukur, 130/67 mmHg. Normal. Lalu saya ditanya apak pernah terkonfirmasi positif Covid-19, pernah pilek dan batuk beberapa hari terakhir pernah mengidap penyakit jantung atau ginjal, dan lain-lain? Saya jawab tidak," ungkap presiden Jokowi
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa vaksin Covid-19 ini sudah lama ditunggu-tunggunya. Dan baru disuntikkan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan halal.
"Saya berharap vaksinasi Covid-19 yang tahapannya sudah dimulai hari ini berjalan dengan lancar," ujarnya.***(Alfian Limpaton - Portal Sulut)