Lokasi olah bahasa tersebutlah, yang kemudian memengaruhi intensitas berbicara seorang perempuan.
Karena lokasi olah bahasanya lebih banyak, maka perempuan pun menjadi lebih sering berbicara dibandingkan laki-laki.
“Itulah mangkanya laki-laki ngomongnya sedikit. Sehari itu kata-kata, fokal, dan gerakan tubuhnya, itu cuma 7 ribu kata rata-rata,” kata dr. Aisyah Dahlan dikutip Suara Halmahera dari semarangku.com
Dalam sehari, laki-laki hanya berbicara dengan jumlah tujuh ribu kata, sedangkan perempuan dapat mencapai 20 ribu kata.
“Laki-laki tipe biasa saja itu kurang lebih satu hari 7 ribu kata komunikasi,” jelas dr. Aisyah Dahlan.
Aisyah Dahlan pun mengatakan bahwa laki-laki paling banyak mengeluarkan kata sebanyak sembilan ribu perharinya.
“Kalau dia pendiam 5 ribu, kalau ibu punya suami yang seneng ngomong 9 ribu, “kata dr. Aisyah Dahlan.
Dengan kuantitas kata fokal yang keluar dari laki-laki dan perempuan tersebut, dr.Aisyah Dahlan menjelaskan bahwa laki-laki menjadi selalu kalah dalam berdebat.
Pasalnya, perempuan jauh lebih banyak bicara dibandingkan laki-laki, dan hal inilah yang membuat perempuan menang dalam berdebat.
“Perempuan kan sehari 20 ribu kata komunikasinya. Perempuan yang pendiam aja 16 ribu. Kalah sama laki-laki yang banyak omong,” katanya.
Editor: Supriadi Husaen
Sumber: Semarangku.com