Network
SUARA HALMAHERA- Hal pertama yang ingin penulis sampaikan bahwa sangat menyayat hati dan pikiran. Teriris di seluruh badan melihat mahasiswa di tembak oleh TNI-POLRI. Airmataku bergelimang memuncak ingin melawan kekejaman TNI-POLRI.
1998 merupakan bukti gerakan mahasiswa yang hanya menghandalkan TOA (megavon), berhasil menjatuhkan rezim militeristik Orde Baru. Bahwa kekuatan mobilisasi mahasiswa telah melahirkan Reformasi.
Ratusan mahasiswa harus mati oleh senjata dan pistol TNI-POLRI. itulah bukti kekejaman Soeharto lewan aparatus TNI-POLRI.
Baca Juga: 5 Cara Dapatkan Diamond Dari Kode Redeem FF Alternatif 26 November 2021
Film Documenter Tragedi Jakarta 1998 membuka mata kita semua bahwa hanya dengan persatuan mahasiswa-rakyat. Kekuasaan zalim bisa di tumbangkan dengan aksi masa. TNI-POLRI bukan aparatus untuk melindungi rakyat, tetapi melindungi penguasa!
Pelajaran penting lain yang harus dipetik dari film ini adalah Soeharto boleh ditumbangkan. Tetapi kekuasaan malah jatuh di tangan mesin politik Soeharto.
Gerakan mahasiswa 1998 gagal melahirkan kepemimpinan sebagai Presiden. Justru Soeharto berganti wajah menjadi Habibi. Inilah kekalahan mahasiswa 1998, aksi-aksi massa yang besar juga memakan korban, kemenangan itu jatuh pada kaum reformis gadungan.
Baca Juga: 3 Cara Pakai Kode Redeem SG UNGU Free Fire M1887 Rapper Underworld 26 November 2021
Adegan yang memuncaki emosianal adalah ceos antara mahasiswa dan TNI-POLRI. Mahasiswa menggunakan batu sedangkan TNI-POLRI menggunakan pistol dan senjata.
