Muhaimin Sebut Tanah Milik Prabowo dan Food Estate Mematikan Petani Indonesia

- 25 Januari 2024, 18:57 WIB
Cawapres RI Muhaimin Iskandar menyampaikan pandangannya di hadapan dua cawapres lainnya, Mahfud Md. dan Gibran Rakabuming Raka, saat debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu 21 Januari 2024./ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat/Spt.
Cawapres RI Muhaimin Iskandar menyampaikan pandangannya di hadapan dua cawapres lainnya, Mahfud Md. dan Gibran Rakabuming Raka, saat debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu 21 Januari 2024./ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat/Spt. /

SUARA HALMAHERA - Belum lama ini Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin menyindir pedis kepada Capres Prabowo Subianto dalam acara debat Cawapres di JCC Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Debat Cawapres di JCC Senayan, Jakarta pada Minggu 21 Januari 2024 yang membuat Muhaimin Iskandar menyinggung Prabowo terbilang seruh, pasalnya jutaan mata orang Indonesia menyaksikan.

Muhaimin Iskandar menyindir bahwa lahan milik Prabowo Subianto yang ratusan hektar dan program Food Estate Mematikan petani.

Baca Juga: WOW, Segini Loh Cadangan Nikel Indonesia Yang Tersimpan

Tak hanya itu, Muhaimin juga menyinggung Food Estate yang justru merugikan bangsa apalagi ditambah dengan kerusakan lingkungan akibat program tersebut.

Menurut Muhaimin Pendiri NU mengatakan petani itu penolong negeri namun pemerintah abaikan nasib mereka.

"Pendiri NU mengatakan petani adalah penolong negeri. Akan tetapi, hari ini kita menyaksikan negara dan pemerintah abai terhadap nasib petani dan nelayan kita," ucapnya. Dikutip Suara Halmahera dari Pikiran Rakyat, Kamis 25 Januari 2024.

Ia kemudian menyinggung lagi bahwa petani di Indonesia tidak memiliki lahan yang layak. Sosok Prabowo Subianto justru memiliki HGU hingga 500.000 hektare lahan dari negara.

"Hari ini, kita menyaksikan bukti bahwa hasil sensus pertanian BPS menunjukkan bahwa 10 tahun terakhir ini telah terjadi jumlah petani rumah tangga gurem berjumlah hampir 3 juta," tuturnya.

"Ini artinya, 16 juta rumah tangga petani hanya memiliki tanah setengah hektare. Sementara, ada seseorang yang memiliki tanah 500.000 hektare sebagai kekuasaan yang diberikan negara kepadanya," ujar Cak Imin menambahkan.

Lalu secara tegas, Cak Imin mengatakan bahwa akan menghentikan program Food Estate yang dinilainya mematikan petani Indonesia. Ia juga mengatakan Food Estate sangat berpotensi merusak lingkungan.

"Di sisi yang lain, kita sangat prihatin upaya pengadaan pangan nasional dilakukan melalui food estate. Food estate terbukti mengabaikan petani kita, meninggalkan masyarakat adat kita, menghasilkan konflik agraria, dan bahkan merusak lingkungan kita. ini harus dihentikan," kata Cak Imin tegas.***

Editor: Firmansyah Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x