SUARA HALMAHERA - Kota Ternate, di Provinsi Maluku Utara, Indonesia, adalah tuan rumah bagi beberapa benteng peninggalan penjajah yang telah berusia ratusan tahun. Benteng-benteng ini bukan hanya warisan sejarah, tetapi juga jendela ke masa lalu yang kaya dan menarik bagi para pengunjung.
Salah satu yang paling menarik adalah Benteng Oranje, juga dikenal sebagai Fort Oranje. Berdiri di Ternate Tengah, Statusnya sebagai cagar budaya nasional memperkuat nilai sejarahnya sebagai saksi perkembangan kolonial dan peran rempah-rempah dalam sejarah Indonesia.
Benteng Kalamata, yang berdiri tegak di Ternate Selatan, adalah saksi bisu konflik antara Belanda dan Spanyol dalam perburuan rempah. Dibangun pada tahun 1540, benteng ini telah mengalami perubahan nama, tetapi tetap menjaga keindahannya sebagai bangunan bersejarah yang menghadap ke laut.
Baca Juga: Rayan Yang di Rindukan ; Hujan Air Mata di Negara Seribu Benteng
Berikut ini daftar lengkapnya:
Benteng Oranje tahun 1605
Benteng Oranje, memimiliki sejarah yang panjang, di tempat ini berdiri merupakan tempat sebuah benteng yang bernama Benteng Melayu yang menjadi basis dari bangsa Portugis
Kemudian setelah VOC berhasil mengalahkan bangsa portugis pada tahun 1605 benteng itu diberinama Fort Oranje.
Saat ini, Benteng Oranje menjadi cagar budaya nasional, mengingatkan kita pada zaman kolonial dan kekayaan rempah-rempah yang membanggakan Indonesia.
Benteng Kalamata tahun 1540