SUARA HALMAHERA - Tsunami Maluku Utara tahun 1858 pernah menenggelamkan pesisir Halmahera bagian selatan
Berdasarkan catatan BMKG tsunami 9 Maluku Utara terjadi pada 27 juni 1958
Potensi Tsunami Maluku Utara begitu besar karena diapit oleh zona subduksi
Baca Juga: Tsunami Terjang Bali Malam Hari, Flash Back Gempa Bumi Tahun 1815
Zona subduksi itu berada di Laut Maluku, yani Sesar Halmahera (busur Halmahera Sangihe) dan Sesar Laut Maluku
Tsunami juga beberapa kali pernah tercipta akibat aktivitas Lempeng tersebut
Tsunami Maluku Utara tahun 1858 adalah salah satunya
"Kejadian gelombang tsunami tertinggi (Run Up) dalam sejarah adalah 9 meter (yaitu pada tahun 1858), demikian laporan Rencana Gempa Bumi Berkotijensi Tsunami Kota Tidore Tahun 2019
Baca Juga: Bali Diguncang Gempa Susulan 61 kali, Teror Nyata Sesar Naik Flores
Berdasarkan hasil simulasi yang dibuat oleh BMKG Maluku Utara, potensi tsunami yang mengintai Maluku Utara bisa berada diatas 3 meter
Daerah yang jadi rawan tsunami adalah Halmahera selatan, Halmahera Barat, kota Ternate, Tidore, Halmahera Utara dan Morotai
Hal ini karena daerah tersebut berhadapan dengan zona subduksi Sesar Halmahera di Laut Maluku, serta Lempeng Filipina.
Tsunami Ternate
Berdasarkan penelitian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ternate oernah dilanda Tsunami sebanyak 6 kali
Ketua Tim Peneliti PVMBG Yudhicara mengatakan diduga ada sekitar lima lapisan paleotsunami tersingkap di bagian barat Pulau Ternate.
"Karakter endapan tsunami sangat unik. Pertama, mengendapkan bagian paling berat dan kasar, kemudian lebih halus, lalu material yang sangat halus yaitu lempung," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan laporan dari PVMBG, Yudhicara menghimbau agar pemerintah dan masyarakat setempat mewaspadai adanya potensi tsunami.***