Peringati Hari Lahir Pancasila, PMII Cabang Baabullah ajak Anggotanya Untuk Kritis Terhadap Kebijakan Negara

- 12 Juni 2022, 15:54 WIB
Kegiatan diskusi memperingati hari lahir pancasila
Kegiatan diskusi memperingati hari lahir pancasila /Suara halmahera/Adi

SUARA HALMAHERA - Hari Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2022, di peringati oleh PMII Cabang Baabullah Kota Ternate dengan mengadakan diskusi bertajuk "Apakah Menjadi NKRI harus Pancasilais dan Nasionalis", bertempat di Pantai Tabanga Kota Ternate, Minggu, 12 Juni 2022.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun kepemahaman anggota PMII tentang persoalan yang sedang di hadapi oleh rakyat Indonesia, terutama yang menyasar rakyat Maluku Utara.

Diskusi tersebut di fasilitasi oleh tiga Narasumber yang merupakan anggota PMII Cabang Baabullah Kota Ternate.

Narasumber pertama, Sumit Robo, yang merupakan Ketua Komisariat Said Budairi IAIN Ternate, dalam penjelasannya, ia menerangkan bahwa, saat ini rakyat indonesia sudah sangat menderita akibat kebijakan Negera yang tidak berpihak pada rasa keadilan sosial.

Pancasila hanya Kamuflase bagi kaum pemodal untuk melancarkan kepentingannya untuk mengakumulasi sumber daya alam Indonesia. Lanjut Sumit.

Terpisah, Asril yang merupakan Ketua Cabang PMII Cabang Baabullah Kota Ternate, dalam penjelasannya, ia mengatakan Bahwa, Konsepsi tentang Nasionalisme bukanlah Sesuatu yang terberi dari nenek moyang kita, tapi merupakan proyeksi bersama rakyat Indonesia atas perasaan dan nasib yang sama karena penjajahan bangsa Kolonial.

Mengutip Benedic Anderson, bahwa hari ini masih banyak intelektual Mahasiswa yang memahami Nasionalisme secara sempit, Nasionalisme yang terbangun dari doktrin negara yang fasis dan militeristik. yang ketika ada rakyat yang ditindas dan melawan penindasan dianggap tidak pancasilais dan Nasionalis, yang berjuang menyelamatkan ruang hidup tapi di kriminalisasi dan dipenjarakan, Ucap Asril.

Sedangkan Narasumber ketiga, Herlina yang merupakan Keterwakilan dari Komisariat Fatima Kasiruta Unkhair Ternate, menyampaikan bahwa, Di dalam lima sila itu memuat Nilai-nilai yang luhur, yang itu sampai saat ini belum mampu di terapkan oleh pemerintah terhadap rakyatnya.

Misalkan, Simbol Pohon beringin, itu bermakna perlindungan terhadap rakyat Indonesia, berhubungan dengan rasa amannya dari segala bentuk kekerasan, Sambung Herlina.

Halaman:

Editor: Supriadi Husaen


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x