Network
SUARA HALMAHERA- Menjelang akhir tahun 2021 situasi politik Halmahera Tengah terjadi perubahan yang cukup menegangkan. Pasalnya muncul sebuah sikap politik yang berbeda antara sesama anggota Partai Golkar yang menjadi Partai penguasa.
Perebedaan sikap politik ditunjukan oleh salah satu kader Parta Golkar, DPRD Halmahera Tengah Komisi III Aswar Salim. Kritik tajam yang dilontarkan Aswar Salim terhadap Bupati Halmahera Tengah cukup memberikan gambaran betapa otoriternya sang Bupati.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan, Aswar Salim membanting sebuah benda di meja saat rapat.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Terjadi Gempa 5,0 Mengguncang Tanggamus Lampung sore ini 17 Desember 2021
Saat wawancara melalui telpon seluler 24 Desember 2021 Aswar Salim membenarkan hal tersebut, aksi itu ia lakukan karena sikap pimpinan DPRD Halmahera Tengah yang lemah dan Bupati Halmahera Tengah yang suka mengatur-ngatur.
“ Ya benar aksi itu saya lakukan pada saat rapat BANMUS, aksi itu saya lakukan akibat dari pimpinan DPR yang lemah dan Bupati yang suka mengatur-ngatur”. Ungkapnya.
Menurut Aswar Salim Anggaran Reses yang tak kunjung cair pemerintah daerah malah memilih untuk membahas Ranperda terkait dengan Izin Membangun Bangunan-IMB dan Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA). Seharusnya reses itu diutamakan karena bagian dari menyerap aspirasi masyarakat bukan malah membahas ranperda yang belum urgensi. Pembahasan ranperda itu dilakukan karena pemerintah maupun pimpinan DPR mengejar uangnya.
Baca Juga: Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu berhadiah Phantom Bear Bundle Bisa Klaim Hari ini 27 Desember 2021
“ Menurut pemerintah ranperda itu menyesuaikan dengan Undang-undang Cipta Kerja No 20 Tahun 2020. Karena kalau tidak uang yang masuk sekitar 7 miliar akan langsung masuk ke pusat. Nah selain itu hal yang penting itu adalah karena kepentingannya ada uang makanya ranperda itu mau dipercepat”. Tandasnya.
