Kondisi Kerja Hingga Kematian Pekerja Tak Bisa Lepas Dari Peraturan Pemerintah, Sudah Saatnya Ada Partai Buruh

- 30 Agustus 2021, 18:00 WIB
Kondisi Kerja Hingga Kematian Pekerja Tak Bisa Lepas Dari Peraturan Pemerintah, Sudah Saatnya Ada Partai Buruh
Kondisi Kerja Hingga Kematian Pekerja Tak Bisa Lepas Dari Peraturan Pemerintah, Sudah Saatnya Ada Partai Buruh / ANTARA/Andi Firdaus Mgid

SUARA HALMAHERA - Melihat situasi kehidupan kelas buruh di Indonesia sungguh sangat mengkhawatirkan.

Kelas buruh di Indonesia selalu dihadapkan dengan kondisi kerja yang jauh dari kesehatan, serta kenyamanan.

Tak sedikit kelas buruh harus berakhir dengan kematian.

Ketua Umum DPW FBTPI-KPBI Malut, Aslan Sarifudin mengatakan.

"Kematian buruh tidak terlepas dengan relasi sistem kerja produksi industri kapitalis dan peraturan-peraturan pemerintahan yang borjuis-oligarki," kata Ketua Umum Aslan Sarifudin.

Menurutnya, buruh yang berkerja di perusahaan hanya di tekankan untuk berkerja tanpa melihat kondisi kesehatan, kebutuhan transportasi, jaminan hidup.

Semua itu menurut Aslan perusahaan menghisap tenaga buruh, membuat mereka kaya serta pejabat negara juga demikian.

"Para pemilik modal banyak menerapkan aturan di kawasan industri; buruh terus kerja, kerja dan kerja, tanpa melihat kondisi keselamatan, kesehatan, kebutuhan transportasi, dan jaminan hidup lain, buruh terus bekerja demi tertumpuknya kekayaan pemilik modal, pengurus partai borjuis dan pejabat-pejabat," tambah Aslan

Lanjutnya lagi, bahwa ini adalah potret perbudakan dan ketidakberpihakan pemilik modal dan pemeritah kepada buruh.

Ini adalah cerminan buruk dan menjijikkan dari sistem ekonomi politik oligarki yang perlu dihentikan dan dibongkar sampai ke akar dan mencari jalan keluar politik klas arus bawah, buruh, rakyat yang menderita dari waktu ke waktu.

Aslan Sarifudin Ketua Umum DPW FBTPI KPBI Maluku Utara ini memberikan jalan keluar dari kekuasaan kapitalistik.

"Jalan keluarnya secara politik; kelas buruh serta tani dan lapisan rakyat harus membangun kekuatan politik sendiri,.kekuatan yang lahir dari rasa penderitaan panjang, kemiskinan, nasib karena dijajah, kelaparan, kematian buruh, tani, itulah penilaian objektif untuk memutuskan jalan pilihan politik ke depan," tegas Aslan.

Aslan pun mengungkapkan bahwa soal komite untuk Partai Buruh yang dibentuk dari serikat buruh.

"Komite Politik Partai Buruh di bentuk dari kehendak FBTPI KPBI dan sikap beragam cara pandang kalangan gerakan; buruh, tani, mahasiswa, pemuda, perempuan dan unsur lainnya, bergerak bersama untuk mendorong Partai Buruh meluas di setiap wilayah, Indonesia dan bekerja untuk perubahan," ungkapnya.

Ia juga mengatakan kalau Partai Buruh ini bukan milik para elit politik di pusat.

"Partai Buruh, adalah milik bersama bukan milik pribadi Jokowi, Prabowo, Megawati, Surya Paloh, Wiranto, Tomy Soeharto, SBY, Luhut, Sandiaga Uno, dan tuan-tuan pemilik Partai Oligarki yang setiap waktu kekayaan mereka berlipat ganda karena menghisap keringat, darah dan kematian klas pekerja rakyat Indonesia," katanya tegas.

"Partai Buruh lahir dari rahim klas buruh dan rakyat miskin , dari kekuatan klas pekerja Indonesia, lahir dari cara pandang yang sama untuk masa depan bangsa dan manusia. Partai Buruh lahir karena penderitaan, kemiskinan, pandemi, kematian buruh, kelaparan anak-anak dan kesengsaraan yang kita rasakan," tutupnya tegas.***

Editor: Firmansyah Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah