Fakta Kebakaran di Desa Lelilef Waebulen, Warga Minta PT IWIP dan Pemda Halteng Sediakan Mobil Damkar

- 23 Agustus 2021, 08:11 WIB
Kebakaran di Desa Lelilef Waebulen daerah Lingkar Tambang PT IWIP
Kebakaran di Desa Lelilef Waebulen daerah Lingkar Tambang PT IWIP /Suara Halmahera/

SUARA HALMAHERA – Beberapa fakta menarik diungkapkan oleh warga saat terjadi kebakaran di Desa Lelilef Waebulen Kawasan lingkar tambang PT IWIP, yang berada di Halmahera Tengah (Halteng).

Desa Lelilef merupakan pintu masuk utama untuk menuju kawasan perusahaan tambang terbesar di Asia Tenggara, PT IWIP.

Kebakaran yang terjadi pada 22 Agustus 2021 selepas ba'da Magrib memperlihatkan api menjulur 8-10 meter ke langit, menyebakan kepulan asap hitam mengerubungi Desa Lelilef Waebulen, daerah lingkar tambang PT IWIP malam itu.

Berikut ini beberapa Fakta Kebakaran di Desa Lelilef Waebulen, Halmahera Tengah.

Adapun penyebab Kebakaran sampai saat ini masih belum diketahui.

Banyak spekulasi saat kebakaran terjadi, warga yang berkumpul melihat kejadian itu mencoba meraba-raba penyebab kebakaran.

Saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan kepolisian, saat tim Suara Halmahera mananyakan.

“Tumpang tindih, ada yang bilang koslet tapi belum diketahui secara pasti,” jelas Abdul Halek Anhar Warga Desa Lelilef pada Suara Halmahera 23 Agustus 2021 pagi.

Warga yang situasi tersebut panik dan berteriak di jalan-jalan.

Abdul Halek menjelaskan bahwa saat kebakaran terjadi, warga panik dan berteriak di jalan-jalan, mengimbau untuk mematikan saklar meteran listrik

“Warga sempat panik, listrik sementara menyala, serentak seruan warga untuk matikan lampu (memadamkan saklar meteran listrik),” kata Abdul Halek Anhar.

Kebakaran terjadi di depan mesjid Desa Lelilef Waebulen atau di sekitar jembatan yang berada di tengah kampung.

Warga yang salin membantu memadamkan api kewalahan karena kekurangan air.

"Saat hendak memadamkan api, warga kewalahan karena kekurangan air, lokasi untuk mengambil air cukup sulit," tambahnya.

Api yang tingginya melewati rumah, tak mampu dikendalikan oleh warga.

Sedang mobil pemadam kebakaran dari PT IWIP datang terlambat.

Adapun jumlah unit mobil pemadam kebakaran yang dikirim PT IWIP, 4 unit Damkar dari PT IWIP dan 1 unit Damkar dari PT Tekindo.

“Kemarin saat kebakaran ada 4 unit dari PT IWIP dan 1 unit dari Tekindo,” demikian jelas Abdul Halek.

Fakta lainnya, bahwa pernah terjadi kebakaran di lokasi yang sama.

Abdul Halek bercerita bahwa di lokasi yang sama pernah terjadi kebakaran, menurut dia, dahulu di samping jembatan ada hutan yang penuh pohon sagu.

Kebun sagu itu sempat terbakar, dan membuat warga kampung heboh.

“Sudah sering terjadi kebakaran berulang kali, dulu ada kebakaran kebun sagu di lokasi yang sama,” cerita Abdul Halek

Dengan adanya kebakaran di Desa Lelilef Waebulen, warga pun meminta Pemda Halteng, PT IWIP dan PT Tekindo untuk menyediakan mobil damkar di Kecamatan Weda Tengah.

Hal ini nantinya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi di waktu, warga meminta Pemda Halteng, PT IWIP dan PT Tekindo untuk menyediakan unit pemdam kebakaran untuk desa Lelilef atau Kecamatan Weda Tengah

“Kalau bisa sediakan pemadam kebakaran beberapa unit untuk Lelilef," pinta Abdul Halek.

Sebagai perusahaan raksasa yang bercokol di tanah Leage Cekel, PT IWIP dituntut untuk menyediakan unit pemdam kebakaran untuk masyarakat lingkar tambang terutama untuk Desa Lelilef yang menjadi gerbang masuk ke kawasan perusahaan tersebut.***

Editor: Firmansyah Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah