Network
SUARA HALMAHERA – Cabai yang beredar di pasar Halmahera Tengah (Halteng) saai ini dipasokan dari Makassar, Sulawesi selatan.
Hal tersbut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakaat Halmahera Tengah.
Karena itu, akibatnya harga cabai di pasar rakyat desa Fidi Jaya, Weda Halmahera Tengah melambung tinggi, hingga mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Baca Juga: Harga Cabai Halteng Rp100 pe Kilo, Pedagang Pasar Fidi Jaya Sebut Karna Banjir di Manado
“Rica nona saat normal Rp65 ribu per kg, kini tembus Rp100 ribu per kg” kata Ismail Kamal pedagang pasar pada rabu 27 januari 2021, dilansir Suara Halmahera dari Antara.
Untuk tomat harganya juga naik drastis
“Harga tomat Rp12 ribu per kg, saat ini naik menjadi Rp20 ribu per kg," jelasnya
Kemal menjelaskan lagi, bahwa cabai dan tomat itu terpaksa di pasok dari daerah Sulawesi Selatan, biaya akomodasi yang membengkak membuat pedagang harus menaikan harga cabai.
Cabai dan tomat di Halteng biasanya di pasok dari Manado, namun daerah Manado kini sedang terjadi bencana banjir, sehingga pasokan tersebut terganggu.
"Saat ini pasokan dari Manado tidak masuk. Ini karena Manado lagi dilanda banjir dan tanah longsor," kata Ismail.
Sementara untuk varina cabai kriting yang beredar di pasar Fidi Jaya Halmahera Tengah juga menembus harga fantastis.
"Untuk harga cabai jenis kribo yang awalnya Rp35 ribu per kg, kini naik menjadi Rp50 ribu per kg,” terang Ismail
Meskipun harga yang berada di batas wajar, pembeli mengaku terpaksa membeli dengan harga mahal, karena tak punya pilihan lain.
Hal tersbut di keluhkan oleh Hadjijah, seorang pengusaha rumamh makan, dia mengatakan kalau tingganya harga 2 bahan tersebut mempengaruhi pendapatanya.***
