Tolak RDTR Halmahera Tengah, Siaran Pers dari Masyarakaat Desa Sagea dan Desa Kiya

- 11 Januari 2021, 22:08 WIB
Tolak RDTR Halmahera Tengah, masyarakaat Sagea-Kiya
Tolak RDTR Halmahera Tengah, masyarakaat Sagea-Kiya /suara halmahera

SUARA HALMAHERA - Tolak RDTR Halmahera Tengah adalah hastag yang gunakan oleh masyarakaat Sagea-Kiya, Halmahera Tengah.

Tolak RDTR Halmahera Tengah, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Wilayah adalah program dari Kementrian ATR terkait penanganan kawasan khusus.

berikut ini siara pers dari masyarakaat desa sage dan desa kiya halmehera tengah, dengan tagline Tolak RDTR Halmahera Tengah.

SIARAN PERS

Masyarakat Sagea-Kiya Menolak Rencana Pengembangan Pemukiman dalam RDTR
Kabupaten Halmahera Tengah

Dokumen presentasi Kementrian ATR / BPN tentang RDTR di Kawasan Industri (KI) Teluk Weda, menjadikan desa Desa Sagea, Desa Kiya, Desa Fritu, dan Desa Waleh, sebagai wilayah penunjang Kawasan Industri. Seluas 3.826,82 Hektar akan dijadikan wilayah pengembangan pemukiman dan pertanian. Dimana seluas 647,38 hektar direncanakan untuk pengembangan pemukiman berada di Desa Sagea dan Kiya. Dalam peta lampiran, pengembangan pemukiman ini akan dibangun rumah susun untuk tempat tinggal para pekerja industri (IWIP).

Sayangnya pembahasan dan konsultasi publik RDTR dilakukan di Weda dan hanya melibatkan pemda, kepala desa, camat dan ormas. Sementara masyarakat tidak dilibatkan sama sekali, padahal masyarakatlah yang paling terdampak dari rencana ini. Bahkan, hingga kini pemerintah juga tidak melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Seharusnya pemerintah melakukan dialog dengan mengedepankan prinsip HAM sebelum membuat rencana yang akan berdampak besar bagi kehidupan masyarakat.

Adapun lokasi yang direncanakan menjadi kawasan pemukiman masuk dalam areal perkebunan pala masyarakat – yang selama ini menjadi sumber penghidupan masyarakat, serta kawasan mangrove. Lokasi tersebut juga berada di antara kawasan Gua Bokimoruru dan Danau Legaelol, dua spot geowisata andalan.

Selain akan menghancurkan sumber penghidupan masyarakat, mengubah kehidupan kultural masyarakat, rencana ini akan merusak ekosistem penyangga geowisata Gua Bokimoruru dan Danau Legaelol yang dimana saat ini menjadi wisata kebanggaan Halmahera Tengah.

Halaman:

Editor: Achmad Sayuti Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x