Madrasah Diniyah Awaliyah Raudhatul Islam, Banemo, Saksi Bisu Perang Melawan Jepang

- 7 Januari 2021, 21:10 WIB
Madrasah Diniyah Awaliyah Raudhatul Islam Banemo Saksi Bisu Perang Melawan Jepang
Madrasah Diniyah Awaliyah Raudhatul Islam Banemo Saksi Bisu Perang Melawan Jepang /suara halmahera/falco

SUARA HALMAHERA – Salah satu saksi Perjuangan masyarakaat Halmahera Tengah khusunya desa Danemo terhadap perang melawan Jepang, terpatri dalam sejarah sebuah Madrasah di desa Banemo.

Adalah sekolah agama islam dengan bernama Madrasah Diniyah Raudhatul Islam di desa Banemo yang telah eksis pertengahan abad ke 20.

Dalam narasi sejarah, Pendirian Madrasah Diniyah Raudhatul Islam Banemo berkisar di tahun 1932 hingga medio tahun 1967 oleh seorang ulama dari Negeri Hadralmaut.

Pada tahun 1940 an madrasah Madrasah Diniyah Awaliyah Raudhatul Islam Banemo sudah melakukan aktifitas belajar mengajar serta siar agama islam, pada saat yang sama Jepang menancapkan kaki di tanah Halmahera.

Pada saat itu pemerintah jepang menempatkan, Armada Selatan Kedua Angkatan Laut Jepang sebagai Pemerintahan Jepang di Indonesia Bagian Timur, yang membawahi Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, yang berpusat Makassar.

Imam desa Banemo saat ini H. Nasaruddin menceritakan bahwa: awal mula, ada dua ulama yakni Habib Achmad Hadi Al Haddar dan Habib Jufri yang datang dari Hadralmaut.

"Habib Jufri menetap di Palu, Habib Achmad Hadi Al Haddar kemudian melanjutkan perjalanan ke Maluku Utara kemudian melanjutkan perjalanannya lagi ke Halmahera Tengah, Desa Banemo," terang Haji Husen H. Nasaruddin, pada tim Suara Halmahera.

Dari Habib Achmad Hadi Al Haddar inilah, kemudian diketahui mendirikan sekolah madrasah yang kini dinel dengan nama Madrasah Diniyah Raudhatul Islam.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by @suarahalmahera.official

Halaman:

Editor: Achmad Sayuti Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x