Madrasah Diniyah Awaliyah Raudhatul Islam Banemo, Sejarah Yang Dilupakan

- 6 Januari 2021, 13:54 WIB
Madrasah Diniyah Awaliyah Raudhatul Islam Banemo, Sejarah Yang Dilupakan
Madrasah Diniyah Awaliyah Raudhatul Islam Banemo, Sejarah Yang Dilupakan /suara halmahera

Mendirikan sekolah, madrasah untuk mengajarkan pribumi di masa pendudukan Belanda atau Jepang dianggap sebagai menentang pemerintahan penjajah kala itu. Terlebih lagi kalau sekolah dan pengajarnya bukanlah dari kalangan Belanda atau Jepang, tetapi dari pribumi atau penyiar Islam dari Arab bisa dianggap menanam nilai-nilai Perlawanan.

Di masa pendudukan Jepang, sebuah masjid di Desa Banemo di bom oleh sebuah pesawat tempur milik penjajah Asia tersebut, namun meleset ke samping, dan menurut cerita para tetua sebuah rumah porak-poranda akibat bom tersebut.

Kenapa Masjid yang di bom, bukan rumah-rumah warga? Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa Surau, Langgar, Masjid, dicurigai oleh Penjajah sebagai tempat kumpul yang tak hanya mengajarkan ilmu agama tapi lebih dari itu, yakni kesadaran masyarakat dibentuk untuk melawan kepentingan penjajahan dan misi keagamaan dari luar.

Selanjutnya menurut Imam Banemo, Haji Husen H. Nasaruddin sekaligus pengajar Madrasah Awaliyah Diniyah Raudhatul Islam saat diwawancarai SUARA HALMAHERA, bahwa Habib Achmad Hadi Al Haddar datang dari Hadralmaut bersama seorang temannya Habib Jufri. Dan Habib Achmad kemudian melanjutkan perjalanan ke Maluku Utara sedang temannya Habib Jufri menetap di Palu.

"Setelah temannya Habib Jufri menetap di Palu, Habib Achmad Hadi Al Haddar kemudian melanjutkan perjalanan ke Maluku Utara kemudian melanjutkan perjalanannya lagi ke Halmahera Tengah, Desa Banemo," Ujar Haji Husen H. Nasaruddin.

Imam Banemo, Haji Husen H. Nasaruddin
Imam Banemo, Haji Husen H. Nasaruddin suara halmahera

Di Banemo, Habib mengajarkan Islam masih sembunyi-sembunyi dari Masjid dan di rumah-rumah, menurut Imam Banemo, hal ini mungkin berkaitan dengan adannya penjajah di masa itu, namun akhirnya Habib mendirikan juga Madrasah Raudathul.

Sampai hari ini, Madrasah Diniyah Awaliyah Raudhatul Islam Banemo masih berdiri dan aktif dalam pengajaran ke-Islaman dan juga masih menggunakan nama yang sama sejak pertama kali didirikan. Namun tak ada perhatian serius dari Pemerintah Daerah, padahal Madrasah tersebut tak bisa dilepaspisahkan dari sejarah siar Islam di Halmahera Tengah.

"Madrasah Diniyah Awaliyah Raudhatul Islam Banemo masih berdiri dan aktif dalam pengajaran. Nama madrasah pun masih nama awalnya. Hanya saja tidak ada keseriusan dari Pemerintah Daerah, padahal Madrasah ini tak bisa dilepaspisahkan dari sejarah siar Islam di Halmahera Tengah," ungkapnya.

Tambahnya, bahwa kepala sekolah dan tenaga pengajarnya dengan ikhlas membantu agar Madrasah Raudhatul ini tetap hidup. Honornya didapatkan dari bantuan yang diberikan Kesra Halteng dan Desa.

Halaman:

Editor: Firmansyah Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x