SUARA HALMAHERA - Gempa Bumi 5,2 SR mengguncang Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Jumat, 26 Februari 2021
Gempa halmahera selatan membuat beberapa rumah warga mengalami kerusakan.
Fasilitas umum di ibu kota Halmahera Selatan, Labuha, seperti rumah sakit juga mengalami kerusakan.
Baca Juga: Nelayan Banemo Minta Pihak KMP ARAR Ganti Rugi Jaring Ikan Yang Ditabraknya di Laut
Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, terpaksa menggunakan tenda darurat di halaman RS.
Sebagaimana dijelaskan oleh pihak RSUD Labuha bahwa kondisi bangunan sangat memprihatinkan.
"Kondisi bangunan sekarang sangat memprihatinkan," kata supervisor RSUD Labuha Harliani Arwin, dikutip Suara Halmahera melalui Antara video 27 Februari 2021.
Harliani memberikan keterangan, bahwa hal tersebut sengaja dilakukan agar menghindari gempa susulan.
"Takutnya, jangan sampai ada gempa susulan, pasien-pasien jadi tidak bisa terevakuasi," jelas Harliani.
Hal tersebut juga guna mengamankan pasien dari puing - puing reruntuhan gedung.
"Makanya kita cepat evakuasi kamuaka saja (terlebih dahulu, -red), supaya menghindari gempa susulan sehingga pasien aman," ungkap Harliani.
Kepala BMKG Kelas II Ternate, Andri Wijaya Bidang mengakui ada 2 gempa susulan pasca yerjadi gempa utama dengan kekuatan 5,2 sr tersebut.
Kepala BMKG Kelas II Ternate mengungkapkan bahwa aktivitas kegempaan itu sangat terasa oleh masyarakat karena merupakan gempa dangkal.
"Sangat dirasakan oleh masyarakat karena, Gempa ini adalah gempa dangkal," terang Kepala BMKG Kelas II Ternate.
Sementara itu, petugas medis di RSUD Labuha terus merawat pasien walau hanya menggunakan tenda darurat.
Lebih labju, Harliani Arwin meminta agar oenambahan tenda darurat segera di siapkan untuk mengantisipasi lonjakan pasien.***