SUARA HALMAHERA – Kepala mata-mata Ukraina belum lama ini memberikan pernyataan yang cukup menghebohkan.
Pasalnya dia mengungkapkan bahwa Vladimir Putin yang saat ini sebagai Presiden Rusia akan dikudeta dari dalam, bahkan telah berjalan sejauh ini.
Bahkan dia mengklaim bahwa Rusia akan mengalami kekalahan perang melawan Ukraina pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Politikus PAN Bocorkan 3 Nama Pengganti Anies Baswedan, Berikut Nama-Nama Mereka
Sebelumnya dalam penilaian paling optimis dari pejabat Ukraina mana pun menyakini bahwa sejak perang dimulai titik balik akan dimulai pada musim panas.
Hal tersebut langsung disampaikan oleh Mayor Jenderal Kyrylo Bundanov beberapa waktu lalu.
Kepala mata-mata berusia 36 tahun itu menambahkan bahwa rencana pada akhirnya akan membuat Vladimir Putin digulingkan dari jabatannya, seperti dilansir dari Pikiran Rakyat Depok.com.
Artikel yang sama sebelumnya pernah terbit dengan judul: Kepala Mata-mata Ukraina Sebut Kudeta dari Dalam untuk Menggulingkan Putih Telah Dimulai
"Titik puncaknya akan terjadi pada bagian kedua Agustus. Sebagian besar pertempuran aktif akan selesai pada akhir tahun ini. Pada akhirnya akan mengarah pada pergantian kepemimpinan Federasi Rusia," jelas Jenderal Budanov.
Dia juga mengklaim bahwa Putin berada dalam kondisi psikologis dan fisik yang sangat buruk, menderita kanker dan penyakit lainnya.
Kesehatan pemimpin Kremlin telah menjadi subyek banyak spekulasi, dan wajahnya yang tampak bengkak dikaitkan dengan steroid yang digunakan untuk mengobati salah satu dari banyak dugaan kondisi medisnya.
Baca Juga: Saat Perkenalkan Ardi Idrus Pemain Asal Ternate, Bali United Sindiran Drama Biru-Oranye
Oligarki Rusia lain yang tidak disebutkan namanya juga telah membuat klaim bahwa Putin sakit dengan kanker darah.
Spekulasi ini datang sebagai rekaman audio dari seorang oligarki, yang hanya disebut sebagai 'Yuri' dibagikan dengan majalah New Lines.
Dalam audio, sang oligarki terdengar membuat klaim tentang kesehatan Putin, menyoroti pemimpin Rusia itu menderita masalah punggung bawah sebagai bukti kanker darahnya.
Baca Juga: Pemain Maluku Utara di Liga 1 Indonesia, Ardi Idrus Didatangkan Bali United Dari Persib Bandung
Kanker darah seperti limfoma atau myeloma diketahui menyebabkan penyakit tulang yang dapat mempengaruhi tulang belakang dan punggung, menurut Ashley Grossman, seorang profesor endokrinologi di Universitas Oxford.
Beberapa klaim juga mengatakan bahwa Putin menderita penyakit Parkinson, dengan rekaman video menunjukkan dia memegang meja untuk menstabilkan tangannya yang gemetar.
Putin juga terlihat canggung berjalan melalui Lapangan Merah selama parade Hari Kemenangan minggu ini, yang mungkin untuk menyembunyikan pincang sesuai spekulasi.
Dia juga terlihat dengan selimut di pangkuannya selama liburan patriotik pada Senin, 9 Mei, meskipun cuaca Moskow relatif hangat pada hari itu.
Memicu desas-desus lebih lanjut tentang kesehatannya, Putin juga melewatkan pertandingan hoki es tahunan selama Festival Nasional Liga Hoki Malam Rusia.
Pemimpin Kremlin yang telah terbiasa meluncur di atas es pada pertandingan itu, melewatkannya tahun ini untuk kedua kalinya sejak 2012.
Dalam beberapa tahun terakhir, penampilan publik Putin semakin jarang, terutama usai mengambil tindakan pencegahan ekstra atas Covid-19.
Paranoianya terhadap aturan Covid juga dikaitkan dengan sistem kekebalan yang melemah karena dugaan diagnosis dan pengobatan kanker darah.
Dengan sejumlah tanda atas dugaan kesehatannya yang buruk, Christo Grozev, seorang ahli urusan Rusia, mengatakan bahwa banyak militer terkemuka, pejabat keamanan, dan kroni oligarki percaya bahwa Putin sedang sekarat atau sakit parah.
Grozev juga mengklaim bahwa keyakinan atas kesehatan Putin yang buruk berarti bahwa lingkaran dalamnya tidak mungkin mematuhi perintah Putin untuk membunuh musuh oposisi.*** (Linda Agnesia/PR Depok.com)