Sniper Mematikan Di Dunia Bongkar Keburukan Militer Ukraina, Hanya Dua Peluru Yang Digunakan

- 8 Mei 2022, 17:11 WIB
Sniper Mematikan Di Dunia Bongkar Keburukan Militer Ukraina, Hanya Dua Peluru Yang Digunakan
Sniper Mematikan Di Dunia Bongkar Keburukan Militer Ukraina, Hanya Dua Peluru Yang Digunakan /Olivier Jean /

SUARA HALMAHERA - Baru-baru ini penembak jitu (sniper), Wali membongkar keburukan militer Ukraina.

Milter Ukraina yang selama ini dipuji oleh media barat, penembak jitu (sniper) mematikan di dunia itu mendapati kenyataan yang berbeda.

Disebutkan lewat pernyataannya di salah satu media lokal bahwa selama menjadi relawan untuk Ukraina sebagai seorang sniper atau penembak jitu sungguh mengecewakan.

Sniper Wali mengklaim kalau militer Ukraina tidak memiliki senjata yang memadai.

Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan pelatihan yang buruk, dan kerugian besar, serta pencatutan dan desersi di jajaran relawan perang.

Sebelumnya, artikel ini diterbitkan oleh Pikiran Rakyat: Sniper Ulung Kanada Kecewa dengan Kenyataan Militer di Ukraina

Sebelumnya, Wali yang menjawab panggilan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Maret lalu secara sukarela berjuang mendapat sorotan 'mewah' dari media Barat.

Wali yang diketahui adalah seorang mantan tentara Kanada - dia pernah berjuang melawan militan Kurdi di Irak - digambarkan oleh media Spanyol sebagai "penembak jitu terbaik di dunia.

Militer Ukraina ikut memberitakan niat Wali membantu Ukraina untuk 'mengolok-olok' Rusia dan dipuji oleh New York Post karena berani terjun ke medan perang untuk "membunuh orang sungguhan".

Namun, dia mengatakan kenyataan di Ukraina membuatnya kecewa. Kembali ke rumahnya di Quebec, Wali mengatakan kepada La Presse pada Jumat lalu bahwa komandan Ukraina awalnya tidak tahu harus memperlakukan seperti apa legiun asing seperti dirinya.

Lelah menunggu kesempatan untuk berperang, Wali bergabung dengan 'Brigade Norman', sebuah unit swasta yang dipimpin oleh mantan tentara lain dari Quebec.

Anggota Brigade Norman mengatakan bahwa senjata dan baju besi yang dijanjikan oleh Ukraina tidak pernah ada di arsenal.

"Anda harus mengenal orang yang juga mengenal orang yang memberitahu Anda bahwa di beberapa tempat pangkas rambut tua mereka akan memberi Anda AK-47," katanya mengenang.

"Bahkan untuk makanan, seringkali warga sipil yang menyediakannya," ucapnya.

Pada akhirnya, Wali mengatakan hanya menembakkan dua peluru ke jendela untuk menakut-nakuti orang dan memutuskan untuk pulang tak lama setelah dua wajib militer Ukraina yang ditugaskan di wilayah Donbass mengekspos diri mereka ke pihak Rusia.

"Saya mengatakan kepada mereka yang tidak mengekspos diri mereka seperti itu, tetapi mereka tidak mendengarkan saya," katanya.

"Saya melihat pecahan peluru itu berlalu seperti laser. Tubuhku mengejang. Saya tidak bisa mendengar apa-apa dan langsung sakit kepala. Itu benar-benar kekerasan," ucapnya.***(Ikbal Tawakal-Pikiran Rakyat)

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x