Heboh, Konflik Rusia-Ukraina Kini Menjalar Ke Amerika Serikat dan China Yang Saling Memberi Sanksi

- 9 April 2022, 12:06 WIB
China dan Amerika Serikat
China dan Amerika Serikat /Pixabay.

 


SUARA HALMAHERA - Seorang Konsul Jenderal China di Belfast, Zhang Mei Fang menentang atas sanksi yang diberikan kepada Rusia.

Beberapa hari lalu dirinya Melalui akun Twitter Mei Fang mengungkapkan bahwa pandangan China terhadap negara-negara Barat tersebut.

"China secara konsisten menentang sanksi sepihak yang tidak memiliki dasar hukum internasional maupun mandat dari Dewan Keamanan PBB," Cuitannya dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Sabtu 9 April 2022.

Baca Juga: Pandangan Pengamat Politik Soal 3 Periode Jokowi, Rocky Gerung: Tokoh-tokoh Intelektual Sudah Pada Disewa

Posisi China yang mendukung dan punya keberpihakan kepada Rusia kini mendapat kecaman Amerika Serikat.

Pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS, Wendy Sherman, mengatakan bahwa konsekuensi yang akan dihadapi China jika membantu Rusia dalam invasi di Ukraina.

Tulisan ini disadur dari Pikiran Rakyat pada Artikel Berjudul: Diplomat Top AS: Amerika Serikat Akan Jatuhkan Sanksi ke China jika Nekat Bantu Rusia.Diplomat Top AS: Amerika Serikat Akan Jatuhkan Sanksi ke China jika Nekat Bantu Rusia.

Baca Juga: WOW, Postingan Foto Gisel Dibanjiri Komentar Oleh Para Netizen

"Ini memberi kepada Presiden Xi, saya pikir, pemahaman yang cukup baik tentang apa yang mungkin terjadi jika dia pada kenyataannya mendukung Putin dalam bentuk materi apa pun," kata Sherman pada sidang Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat AS, dikutip dari Reuters, Kamis, 7 April 2022.

Sherman juga menegaskan setiap langkah China menginvasi Taiwan tidak dapat diterima oleh AS.

"Kami berharap RRC memahami bahwa tindakan semacam itu akan mendapat tanggapan dari komunitas internasional, bukan hanya dari Amerika Serikat," katanya.

Baca Juga: Apa Benar Samsul Arif Keluar Dari Tim Sepak Bola Persebaya Surabaya?

Pemerintah China menolak mengutuk tindakan Rusia di Ukraina dan tidak menyebut sebagai 'invasi'.

Rusia-China memiliki hubungan yang semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir termasuk pengumuman kemitraan "tanpa batas" yang diumumkan pada Februari 2022.

Sebelumnya, China membantah klaim sejumlah pejabat Amerika Serikat yang mengatakan Rusia meminta bantuan militer kepada Beijing kala menginvasi Ukraina.

Baca Juga: Kedua Anak Putin Jadi Target Amerika Serikat, Kremlin Dmitry Peskov: Kegilaan Barat Terhadap Moskow

China juga menuduh Washington menyebarkan informasi salah yang jahat dan mampu memperparah konflik.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat).

Editor: Risman Lutfi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah