Dituding Mengikuti Gaya Nazi, Rusia Menolak Berdamai Dengan Ukraina

- 26 Februari 2022, 10:09 WIB
Pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Pertemuan Dewan Keamanan PBB. /Reuters

 

SUARA HALMAHERA- Ketika berunding di rapat bersama dewan PBB, Rusia memilih untuk menggunakan hak veto untuk membahas rancangan resolusi berkaitan dengan invasi ke Ukraina.

Seperti yang terjadi Pada Kamis, 24 Februari 2022 pagi waktu setempat, Rusia menggempurkan rudal dan menyerang pangkal militer Ukraina.

Usai penyerangan tersebut terjadi, Rusia akan menarik pasukan militernya dari perbatasan dengan Ukraina.

Baca Juga: Laporan WNI Dan Kondisi Terkini Ukraina Usai di Gempur Oleh Militer Rusia.

Namun, tidak lama setelah komitmen tersebut, Rusia justru melancarkan serangannya ke Ukraina.

Baca Juga: Ketegangan Rusia Dan Ukraina Akan Berdampak Pada Stabilitas Ekonomi Indonesia

Upaya untuk mendamaikan Perang antara Rusia dan Ukraina menjadi perhatian internasional dan Dewan Keamanan PBB merancang resolusi untuk menghentikan perang tersebut.

Namun, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, dalam rapat tersebut, Rusia memilih menggunakan hak veto untuk menolak rancangan DK PBB tersebut.

Dalam rapattersebut, ada sejumlah negara yang absen seperti China, India, dan Arab Saudi.

Rancangan resolusi untuk mencairkan perang Rusia-Ukraina tersebut dirancang oleh AS dan diodukung 11 negara yang tersis.

Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield menyatakan jika negara-negara yang menjadi anggota PBB memberikan dukungan kepada Ukraina.

Selain itu, ia juga berujar jika Rusia menyalahgunakan hak veto yang dimilikinya untuk menyerang Ukraina.

Terkait tudingan tersebut, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia berterima kasih kepada anggota Dewan Keamanan yang tidak mendukung rancangan tersebut.

Rancangan DK PBB dalam menangani persoalan dengan Ukraina dianggap Rusia sebagai sikap anti-Rusia.

"Draf resolusi Anda tidak lain adalah langkah brutal dan tidak manusiawi lainnya di papan catur Ukraina ini," ujar Vassily Nebenzia.

Namun, Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya berujar jika tindakan Rusia itu menunjukkan gaya Nazi.

"Saya tidak terkejut bahwa Rusia memilih menentang. Rusia ingin melanjutkan tindakan gaya Nazi mereka," tutur Kyslytsya.***

Disclaimer: artikel ini sebelumnya dimuat oleh pikiran rakyat.com dengan judul: Rusia Disebut Lanjutkan Gaya Nazi, Tolak Rancangan AS untuk Berdamai dengan Ukraina

Editor: Sadam AB

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah