Network
SUARA HALMAHERA Kemenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari perjuangan sejarah petani India!
Pemerintah India mengirimkan surat resmi kepada SKM menyetujui beberapa tuntutan yang tertunda. AIKS mengucapkan selamat kepada para petani negeri atas kemenangan sejarahnya setelah perjuangan selama satu tahun.
Seperti yang kita ketahui petani duduk di perbatasan ibukota nasional selama setahun terakhir melawan tiga undang-undang pertanian yang dicabut sebelumnya oleh pemerintah di bawah tekanan gerakan petani.
Kini setelah beberapa negosiasi tertulis akhirnya pemerintah telah sepakat untuk menerima semua tuntutan petani dan SKM secara resmi mengumumkan kemenangan perjuangan dan meninggalkan perbatasan Delhi setelah 378 hari agitasi.
Inilah kemenangan perjuangan bersatu para petani dan pekerja negara dan pengorbanan 715 syuhada gerakan ini mereka yang telah memberikan pengorbanan tertinggi dalam nyawa mereka.
Ini adalah agitasi terpanjang setelah Kemerdekaan. Pada saat kita merayakan 75 tahun kemerdekaan, agitasi ini memperkuat nilai-nilai demokratis yang ditandai dalam konstitusi kita dan beberapa serangan dibuat terhadap prinsip-prinsip ini oleh pemerintah otoriter yang berkuasa.
Juga merupakan kemenangan nilai-nilai demokratis dan sekuler negara kita.
Sesuai pembahasan SKM, Hari Kemenangan akan dirayakan pada tanggal 11 Desember di seluruh negeri.
AIKS memanggil semua unitnya untuk merayakan hari kemenangan ini dan mengambil urut perjuangan ini dan Pentingnya kemenangan ini ke setiap inti negara. Perjuangan utama melawan tiga undang-undang peternakan hitam dimenangkan, tetapi perjuangan untuk memastikan pemberlakuan hukum untuk MSP (seperti yang dijanjikan oleh Pemerintah) akan terus berlanjut.
AIKS mengucapkan terima kasih kepada semua suporter yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dari semua negara. Tidak mungkin melanjutkan gerakan ini tanpa bantuan mereka. AIKS juga mengucapkan selamat kepada seluruh pasukan demokrat yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam gerakan ini.
Ashok Dhawale, Presiden, Hannan Mollah, Sekretaris Jenderal***
