SUARA HALMAHERA - Diketahui bahwa Negara Sri Langka akan melarang pemakaian burqa dan menutup lebih dari seribu sekolah islam.
Hal itu diketahui lewat penyampaian seorang menteri pemerintahan pada Sabtu lalu.
Dan itu merupakan suatu tindakan terbaru yang mempengaruhi populasi Muslim minoritas di negara itu.
Sarath Weerasekera yang merupakan Menteri Keamanan Publik di Negara itu dalam konferensi pers mengatakan bahwa telah menandatangani persetujuan kabinet untuk melarang penutup wajah penuh yang dikenakan oleh beberapa muslim dengan alasan keamana nasional.
“Pada masa-masa awal kami, wanita dan gadis Muslim tidak pernah mengenakan burqa,” katanya. Dikutip SUARA HALMAHERA dari pangandaran.pikiran-rakyat.com, Senin 15 Maret 2021.
Artikel terkait juga diterbitkan oleh pangandaran.pikiran-rakyat.com dengan judul : Umat Muslim Sri Lanka Terguncang, Lebih dari 1000 Sekolah Islam Ditutup secara Paksa
Lebih lanjut, Menteri Keamanan Publik mengatakan kalau penggunaan burqa berkaitan dengan ekstremisme
“Itu adalah tanda ekstremisme agama yang muncul baru-baru ini. Kami pasti akan melarangnya," ujarnya.
Adapun pemakaian burqa di negara yang mayoritas Buddha untuk sementara dilarang pada 2019 setelah pemboman gereja dan hotel oleh militan Islam yang menewaskan lebih dari 250 orang.