Madrasah Ini Menghadapi Kurikulum Baru Yang Memasukkan Pelajaran Agama Hindu

- 12 Maret 2021, 18:19 WIB
Ilustrasi Madrasah.
Ilustrasi Madrasah. /Pixabay/Khusen Rustamov/

SUARA HALMAHERA - Hampir di seluruh Madrasah di India disebutkan akan mendapatkan pelajaran baru berupa pelajaran agama Hindu.

Pelajaran baru tersebut mengenai warisan India kuno, termasuk Gita dan Ramayana.

Hal ini tercantum dalam kurikulum baru yang terkait dengan proses pembelajaran Madrasah.

Kurikulum tersebut dibuat oleh lembaga Institut Nasional Sekolah Terbuka India (NIOS) yang adalah lembaga otonom dibawa kementerian pendidikan.

Keputusan dari Kementerian Pendidikan India untuk memasukkan pelajaran agama Hindu tentang Ramayana dan Gita ke dalam kurikulum di Madrasah rupanya mendapat tantangan keras.

Sejumlah pimpinan dan intelektual muslim menentang keras kurikulum baru yang ada pelajaran agama Hindu.

Ulama di seluruh India menolak untuk menerima kurikulum baru buatan NIOS tersebut.

Keberatan itu disampaikan para ulama dikarenakan NIOS tidak memiliki kekuatan untuk mengambil keputusan tentang kurikulum Madrasah

Tujuan dari pendirian Madrasah adalah untuk memberikan pendidikan Islam secara ketat.

Sebagaimana dilansir bekasi.pikiran-rakyat.com, Jumat 12 Maret 2021, bahwa tujuan madrasah tersebut disampaikan oleh ketua organisasi muslim Darul Uloom Farangi Mahal yang berbasis di Lucknow, Maulana Khalid Rasheed.

"Ada dua jenis madrasah di India yang diatur oleh Dewan Madrasah dan yang lainnya dijalankan oleh komunitas sendiri," kata Maulana Khalid Rasheed.

Artikel terkait juga diterbitkan bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul : Kurikulum Baru Masukkan Pelajaran Agama Hindu ke Madrasah, Begini Tanggapan Ulama India

Menurut Khalid, bahwa Madrasah yang diatur oleh Dewan terikat untuk melaksanan keputusannya, dan yang lainnya independen untuk mengambil keputusan sendiri.

"NIOS yang berada di bawah Kementerian Pendidikan tidak berhak mengeluarkan arahan apapun ke Madrasah mandiri," kata pria yang juga merupakan anggota Dewan Hukum Pribadi Muslim Seluruh India tersebut.

Adapun kurikulum baru yang diperkenalkan oleh NIOS disebutkan akan diterapkan pertama kali di 100 Madrasah di seluruh negeri.

Bahkan program ini akan diperluas ke lebih dari kurang lebih 600 Madrasah di India.

Disebutkan juga, selain mengajarkan Ramayana dan Gita, kurikulum tersebut mencakup terapi Hindu seperti Patanjali, senam yoga, Surya namaskar, sedangkan yang merupakan praktik meliputi pembersihan kandang sapi.

Dan pada Desember lalu, Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) mengumumkan akan mengubah semua Madrasah yang didanai pemerintah menjadi sekolah reguler dan mencabut komponen teologis dari silabus mereka.

Bahkan 700 Madrasah yang dikelola negara itu akan ditutup, ini berdampak pada 98.000 siswa yang setengah dari itu adalah perempuan.

Masalah berakar dari dianggapnya Madrasah mengajarkan fundamentalisme dan ekstremisme.

Olehnya Madrasah menurut BPK harus dibawa ke pendidikan modern.

Sehingga mereka yang di Madrasah bisa menjalani kehidupan bermartabat dan juga masalah menyangkut pengangguran juga dapat diselesaikan dengan adanya pendidikan modern***(Rivan Muhammad - bekasi.pikiran-rakyat.com)

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah