AS dan Israel Ketar-Ketir, Pasukan Wagner Rusia Kirim Senjata ke Milisi Hizbullah di Libanon

3 November 2023, 20:54 WIB
Tentara bayaran Wagner bakal mengirim sistem persenjataan canggih untuk Hizbullah di libanon /Foto: Reuters/Stringer/

SUARA HALMAHERA - Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya merasa khawatir dengan adanya indikasi keterlibatan Pasukan Wagner Rusia dalam mendukung pasukan milisi Hizbullah di Libanon. Pasukan Wagner, yang merupakan kelompok militer bayaran dari Rusia, diduga terlibat dalam perdagangan sistem rudal pertahanan udara SA-22 dengan Hizbullah. Saat ini, Hizbullah bersiap untuk terlibat dalam perang yang bertujuan membebaskan warga Palestina di Gaza yang diserang oleh Israel.

Pada tanggal 2 November 2023, Hizbullah melakukan serangan ke wilayah Kiryat Shmona di Israel Utara, yang berbatasan dengan Libanon. Serangan ini menciptakan ketegangan di wilayah tersebut, dan Amerika Serikat mengambil langkah-langkah untuk menghadapi potensi ancaman yang muncul.

Laporan dari Jerusalem Post menyebutkan bahwa mata-mata asing telah mengidentifikasi bahwa Pasukan Wagner dan Hizbullah telah terlibat dalam perdagangan sistem rudal pertahanan udara SA-22. Sistem rudal SA-22 merupakan produk buatan Rusia yang memiliki kemampuan pertahanan udara yang kuat.

Baca Juga: Klaim Putin Terhadap Amerika Serikat Persoalan Palestina-Israel di Gaza

Pihak Amerika Serikat menduga bahwa sistem rudal pertahanan udara SA-22 sedang dalam proses pengiriman ke Libanon, sebagaimana diberitakan antaranews SA-22 akan dikirim melalui suriah. Sebagai respons terhadap situasi ini, kapal induk Amerika Serikat telah bersiaga untuk mencegah sistem rudal SA-22 jatuh ke tangan Hizbullah.

Pasukan Wagner, yang dikenal telah menyebar ke berbagai negara termasuk Libya, Mozambik, Afrika Tengah, dan Sudan, tampaknya telah menjalin kerja sama dengan Hizbullah demi kepentingan bersama. Namun, implikasi dari keterlibatan Pasukan Wagner dalam mendukung Hizbullah ini menjadi perhatian utama di mata Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya.

Keterlibatan Pasukan Wagner dalam Mendukung Hizbullah

Pasukan Wagner adalah kelompok militer bayaran yang beroperasi dengan dukungan Rusia dan seringkali terlibat dalam konflik-konflik di berbagai negara. Mereka telah terlibat dalam berbagai konflik di Afrika dan Timur Tengah. Keterlibatan mereka dalam mendukung Hizbullah, sebuah organisasi milisi yang berbasis di Libanon dan telah lama menjadi subjek perhatian internasional, menimbulkan banyak pertanyaan.

Hizbullah dikenal sebagai organisasi milisi yang memiliki hubungan dekat dengan Iran dan telah terlibat dalam berbagai konflik di kawasan Timur Tengah. Mereka dianggap sebagai ancaman oleh Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat. Dukungan dari Pasukan Wagner, yang memiliki akses ke peralatan militer canggih, termasuk sistem rudal pertahanan udara SA-22, menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan.

Sistem rudal pertahanan udara SA-22 yang diduga sedang diperdagangkan kepada Hizbullah memiliki kemampuan pertahanan udara yang kuat dan dapat digunakan untuk melindungi wilayah Libanon dari serangan udara. Dengan kemampuan ini, Hizbullah dapat menjadi ancaman yang lebih serius terhadap Israel, yang sering melakukan operasi militer di wilayah tersebut.

Respons Amerika Serikat dan Komunitas Internasional

Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya telah merespons dengan serius indikasi keterlibatan Pasukan Wagner dalam mendukung Hizbullah. Mereka menganggap situasi ini sebagai ancaman terhadap stabilitas dan keamanan di kawasan Timur Tengah. Untuk menghadapi potensi ancaman ini, Amerika Serikat telah menempatkan kapal induknya di dekat kawasan tersebut untuk mengawasi perkembangan situasi.

Selain Amerika Serikat, negara-negara lain seperti Israel juga mengambil langkah-langkah untuk menghadapi potensi ancaman yang muncul. Mereka mengkhawatirkan bahwa sistem rudal pertahanan udara SA-22 yang diduga akan digunakan oleh Hizbullah dapat mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut.

Komunitas internasional juga telah mengutuk tindakan Pasukan Wagner dalam mendukung Hizbullah. Mereka menekankan pentingnya menjaga stabilitas di Timur Tengah dan menghindari eskalasi konflik. Dukungan terhadap Hizbullah, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh sejumlah negara, merupakan tindakan yang menimbulkan ketegangan di kawasan tersebut.

Implikasi dan Harapan untuk Masa Depan

Situasi ini menciptakan ketidakpastian di kawasan Timur Tengah yang sudah lama dilanda konflik. Kemungkinan adanya perang antara Hizbullah dan Israel menjadi ancaman serius, dan implikasi dari keterlibatan Pasukan Wagner semakin mempersulit situasi ini.

Harapan untuk masa depan adalah bahwa komunitas internasional dapat berusaha mencegah eskalasi konflik dan mencari solusi diplomatis untuk mengatasi ketegangan. Pemahaman yang mendalam tentang situasi di Timur Tengah dan upaya untuk memediasi antara berbagai pihak konflik menjadi langkah-langkah penting untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

Dalam hal ini, peran Amerika Serikat sebagai negara adidaya dan pemain kunci di kawasan Timur Tengah menjadi sangat penting. Upaya diplomasi dan kerja sama dengan sekutu-sekutu regional adalah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menghindari eskalasi konflik yang dapat merugikan semua pihak.

Indikasi keterlibatan Pasukan Wagner dalam mendukung Hizbullah menambah kompleksitas beban bagi Israel apalagi saat ini Negara Zionis itu tengah sibuk menghadapi perlawan milisi hamas di Gaza.***

Editor: Achmad Sayuti Majid

Tags

Terkini

Terpopuler