SUARA HALMAHERA - Perang terbuka Rusia dan Ukraina 1 tahun lalu belum mendapatkan titik terang perdamaian yang abadi.
Konflik antara Rusia dan Ukraina masih saja menjadi perbincangan negara-negara besar di seluruh dunia.
Persolan kedua negara tersebut menarik simpati beberapa negara hingga menimbulkan pro-kontra.
Konflik Rusia-Ukraina yang belum mendapatkan jalan terbaik, uni Eropa kemudian angkat bicara agar Rusia harus bertanggung jawab atas kejahatannya.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Uni Eropa (UE), Ursula von der Leyen kepada Rusia yang telah melakukan penderitaan kepada Ukraina.
"Invasi Rusia telah mengakibatkan penderitaan yang tak terucapkan kepada Ukraina… (Rusia) harus dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan mengerikan ini," kata Leyen dalam sebuah pernyataan, dilansir dari PikiranRakyat.com
Baca Juga: Pakar Asal Belanda, Frank Hoogerbeets Memprediksi Akan Ada Peristiwa Besar di Awal Bulan Maret
Presiden Uni Eropa juga menegaskan harus ada pengadilan khusus untuk mengadili perlakuan Rusia yang tidak manusiawi itu.
Terpisah, Amerika serikat yang sangat menaruh perhatian pada atas kejadian itu, bahkan memberikan peringatan kepada China agar tidak memberikan bantuan militer kepada Rusia.
"Beijing harus membuat keputusannya sendiri tentang bagaimana kelanjutannya, apakah akan memberikan bantuan militer -tetapi jika menempuh jalan itu, itu akan menimbulkan kerugian nyata bagi China," kata Jake Sullivan, dilansir dari PikiranRakyat.com, Minggu, 5 Maret 2023.
Baca Juga: Kejadian Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Netizen: Anis Mana? Nganggur?
Penasihat keamanan nasional gedung putih, Jake Sullivan memerintahkan dengan tegas kepada China agar tidak mengintervensi konflik Rusia-Ukraina.***