Luar Biasa, Di Inggris 70 Perusahaan Terapkan 4 Hari Kerja Dalam Seminggu, Gaji Karyawan Diterima Penuh

7 Juni 2022, 15:26 WIB
Ilustrasi. 70 perusahaan di Inggris mulai terapkan empat hari kerja dalam seminggu dengan gaji penuh. /Pixabay/StartupStockPhotos/

SUARA HALMAHERA - Disebutkan 70 perusahaan di Inggris mulai memberlakukan empat hari kerja dalam seminggu.

Adapun 70 perusahaan berlakuan 4 hari kerja dalam seminggu meski percobaan tapi dengan kebijakan gaji penuh untuk karyawan.

Empat hari kerja oleh 70 perusahaan di Inggris dengan gaji penuh merupakan studi global yang diikuti ribuan pekerja diberbagai sektor ekonomi.

Dengan ada 4 hari kerja dengan gaji penuh oleh 70 perusahaan itu diharapkan bisa membuktikan produktivitas dan kesejahteraan.

Artikel ini sebelumnya diterbitkan oleh Pkiran Rakyat dengan judul: 70 Perusahaan di Inggris Mulai Terapkan Empat Hari Kerja dalam Seminggu dengan Gaji Penuh

Lewat percobaan empat hari kerja dengan gaji penuh, studi global menginginkan pembuktian produktivitas dan kesejahteraan staf selama enam bulan atau Desember mendatang.

Ini juga akan memperlihatkan pekerja dengan sedikit hari kerja untuk memahami dampak kepada diri sendiri.

Diketahui, 70 perusahaan yang menerapkan percobaan empat hari kerja di Inggris, yakni perbankan, perhotelan, perawatan, dan studio animasi.

Keterlibatan mereka ini, dianggap sebagai skema percontohan terbesar di dunia dari jenisnya.

Sejumlah akademisi dari Universitas Oxford, Cambridge, dan Boston College juga ikut dalam percobaan empat hari kerja ini.

"Lebih dari 3.300 pekerja, yang berbasis di seluruh Inggris dan mewakili lebih dari 30 sektor, menerima 100 persen dari gaji untuk 80 persen waktu, sebagai imbalan atas komitmen untuk mempertahankan setidaknya 100 persen produktivitas," demikian bunyi pernyataan 4 Day Week Campaign (kampanye empat hari kerja dalam seminggu) di Inggris itu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NDTV.

Selain di Inggris, berbagai negara lain juga ikut mendaftar untuk partisipasi dalam kampanye empat hari kerja dalam seminggu selama enam bulan.

Tercatat kampanye untuk skala dunia itu, dilakukan lebih dari 150 perusahaan dan 7.000 karyawan di seluruh Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Irlandia, Australia, dan Selandia Baru

"Empat hari seminggu umumnya dianggap sebagai kebijakan dividen tiga kali lipat - membantu karyawan, perusahaan, dan iklim. Upaya penelitian kami akan menggali semua ini," kata Juliet Schor, profesor sosiologi di Boston College dan peneliti utama dari kampanye itu.

"Dasar dari gerakan ini adalah bahwa ada aktivitas yang terjadi di banyak tempat kerja, terutama tempat kerja kerah putih, yang produktivitasnya rendah dan Anda dapat memotong tanpa merugikan bisnis. Berpegang teguh pada sistem berbasis waktu yang kaku, berusia berabad-abad tidak tidak masuk akal," tuturnya menjelaskan.

Sementara itu, salah satu perusahaan yang berpartisipasi, Sam Smith sebagai pendiri Pressure Drop Brewery di London utara, menyebut percobaan ini adalah saat yang tepat untuk perusahaan mencoba praktik kerja berbeda.

"Pandemi membuat kami banyak berpikir tentang pekerjaan dan bagaimana orang mengatur hidup mereka," katanya mengungkap kepada media lokal Inggris.

"Kami melakukan ini untuk meningkatkan kehidupan staf kami dan menjadi bagian dari perubahan progresif di dunia yang akan meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya menambahkan.***(Laila Zakiyya Khairunnisa-pikiran rakyat)

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler