Aneh, Telepon Umum Ini Bisa Hubungi Orang Tersayang Yang Sudah Meninggal

29 April 2022, 16:01 WIB
Seorang warga tampak tengah memanfaatkan fasilitas bilik telepon umum yang dibangun Itaru Sasaki di Taman Otsuchi sekira 500 km Timur Laut Tokyo. (Foto: Reuters) /

SUARA HALMAHERA - Orang tersayang yang sudah meninggal tentunya tak bisa lagi dihubungi, tapi di Jepang konon katanya ada telepon umum yang bisa melakukan itu.

Hal ini kemudian di Jepang menjadi fenomena unik, seseorang bisa menghubungi orang tersayang hanya dengan telepon umum.

Orang-orang disebutkan melepas kangen dan rasa rindu melalui telepon umum itu.

Di Jepang fenomena unik tersebut dikatakan sebagai kaze no denwa/ The Phone of the Wind

Adapun fenomena unik itu disebut sebagai 'telepon angin' atau merupakan booth telepon di mana seseorang bisa menghubungi orang tersayang yang sudah meninggal dunia.

Dilansir dari Pikiran Rakyat, Jumat 29 April 2022 dengan judul: Fenomena Unik di Jepang, Ada Telepon Umum yang Bisa 'Hubungi' Orang Tersayang yang Sudah Meninggal Dunia

Ide mendirikan booth telepon ini ditemukan oleh Itaru Sasaki yang kehilangan sepupunya pada tahun 2010.

Isi dari kaze no denwa sendiri adalah telepon putar dengan kabel terputus dengan sebuah meja.

Di dalam booth tersebut. seseorang bisa mengungkapkan kerinduannya pada yang tersayang untuk mengatasi rasa sedihnya.

'Telepon angin' ini dibuat oleh Sasaki untuk sejumlah besar orang di komunitas yang berduka karena kehilangan orang yang dicintai.

Fenomena 'telepon angin' milik Sasaki ini menjadi fenomenal sejak tahun 2011 Jepang dilanda berbagai bencana.

Setahun setelah booth tersebut dibuat, Jepang dihadapi bencana gempa bumi yang diikuti Tsunami, adanya kebocoran nuklir di Fukushima dan Kampung Pesisi Otsuchi yang dihantam ombak setinggi 30 kaki menyebabkan 10 persen warganya meninggal dunia.

Kabar dari kaze no denwa menyebabkan sekitar 10.000 pengunjung datang untuk mengunjungi booth telepon ini dalam waktu tiga tahun setelah bencana tersebut terjadi.***(Alza Ahdira-Pikiran Rakyat)

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler