SUARA HALMAHERA - Rusia yang hingga memasuki hari ke 22 terus melancarkan serangannya secara brutal ke Ukraina yang membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky banyak merengek.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam menghadapi invasi dari Rusia meminta bantuan dari dunia Internasional termasuk dari Israel.
Israel pun sebelumnya diketahui akan membantu Ukraina mengingat permintaan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum menanggapi secara langsung.
Hal tersebut diakibatkan karena Israel mengambil yang enggan terlibat secara langsung dalam konflik tersebut dan lebih memilih untuk mendamaikan kedua negara tersebut.
Israel sendiri belum lama ini dikabarkan telah mengakui kekuatan dari militer Rusia pasca semakin gencarnya tentara dari Rusia dalam menginvasi Ukraina yang sudah berlangsung sudah mencapai 22 hari.
Israel sendiri merupakan negara dengan kekuatan militer yang cukup diperhitungkan didunia internasional, hal ini karena mempunyai persenjataan militer yang cukup canggih yang sudah terbukti dalam beberapa tahun ini.
Baca Juga: Akhirnya Israel Mengakui Kekuatan Rusia, Presiden Volodymyr Zelensky Hanya Bisa Merengek
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang sebelumnya banyak mendapatkan dukungan dari dunia internasional termasuk Israel sendiri tetapi menjadi bingung setelah adanya tekanan dari Rusia yang mengungkapkan akan memerangi pihak-pihak yang terlibat secara dalam membantu Ukraina.
Vladimir Putin mengancam akan memberikan konsekuensi yang tidak pernah mereka banyakan selama ketika ikut campur dalam konflik dengan Ukraina tersebut.
Sebelumnya Presiden Amerika serikat (AS) Joe Biden mengatakan tidak akan terlibat secara langsung dalam konflik tersebut mengingat ancaman dari Rusia yang tidak main-main.
Apalagi dalam beberapa hari ini muncul kabar bahwa tentara Ukraina mempunyai kelakuan yang tidak manusiawi dengan tawanan perangnya yakni tentara Rusia.
Baca Juga: Tentara Ukraina Frustasi, Tank Rusia Terlalu Kuat Tahan Banting Butuh 5 Roket untuk Dihancurkan
Kabar tersebut semakin diperparah dengan munculnya pengakuan dari salah satu korban pengeboman yakni Warga negaranya sendiri yang kini sedang mengungsi.
Pengakuan dari warga Ukraina tersebut mengatakan bahwa yang melakukan pengeboman terhadap Teater Mariupol adalah Milisi Nasionalis Ukraina sendiri tetapi tindakan pengeboman tersebut dituduhkan terhadap tentara Rusia.
Sebelumnya pemerintah Rusia lewat Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengklarifikasi bahwa mereka tidak pernah melakukan pengeboman terhadap teater Mariupol di Ukraina tersebut