SUARA HALMAHERA – Kapal perang Rusia yang berada di beberapa wilayah terdeteksi oleh jepang berlayar ke arah Eropa.
Jepang beri peringatan pada Ukraina, terkait kapal-kapal perang Rusia yang sedang berjalan pulang ini.
Kapal perang Rusia ini akan menambah kekuatan Rusia jika kembali ke wilayah mereka.
Baca Juga: Konflik Ukraina Rusia Dikaitkan Sejarah Indonesia 1958 Kini Jadi Bahan Pembicaraan Eropa
Kapal-kapal tersebut berjenis amfibi, yang digunakan untuk keperluan perang dan mobilisasi pasukan darat karena berjenis pengangkut tank
Bahkan foto-foto 4 kapal perang tersebut tertangkap oleh negeri matahari terbit itu.
Kapal tersebut terdeteksi melintas di wilayah timur laut jepang, sekitar 70 KM dari prefektur Aomori
Sebelumnya Inggris memperingatkan Ukraina untuk hati-hati karena Putin sedang mendatangkan bala bantuan untuk pasukan beruang merah.
Jepang tidak dapat memastikan dengan detail arah dari kapal tersebut, namun menurut jubir Menhan Jepang kapal itu kemungkinan menuju Ukraina.
Dilansir dari Pikiran Rakyat: Kapal Perang Amfibi Raksasa Rusia Berlayar ke Arah Barat, Menhan Jepang Cemas: Mungkin ke Ukraina
"Kami tidak tahu ke mana mereka menuju, tetapi arah mereka menunjukkan kemungkinan ke sana (Ukraina)," kata juru bicara Menhan Jepang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada 17 Maret 2022.
"Kami tidak tahu ke mana mereka menuju, tetapi arah mereka menunjukkan kemungkinan ke sana (Ukraina)," kata juru bicara Menhan Jepang dikutip Reuters
Ia berkata bahwa bukan suatu hal yang tidak mungkin jika keempat kapal perang raksasa tersebut menuju Ukraina.
"itu mungkin (ke Ukraina)," ucapnya.
Angkatan Laut Bela Diri Jepang atau lebih dikenal dengan sebutan Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF) mengaku pertama kali mendeteksi kapal-kapal perang Rusia pada Selasa, 15 Maret 2022.
Kapal perang yang bisa membawa puluhan tank, kendaraan militer, dan ratusan tentara tersebut dipantau oleh JMSDF.
Berdasarkan pemantauannya, kapal raksasa tersebut melewati Barat dari Samudra Pasifik ke Laut Jepang melalui Teluk Tsuruga yang sempit.
Teluk tersebut merupakan perairan yang memisahkan Pulau Honshu (pulau utama Jepang) dengan Pulau Hokkaido.
Juru bicara militer Jepang mengatakan bahwa kapal-kapal Rusia melewati selat yang begitu dekat dengan wilayahnya tersebut merupakan hal yang tidak biasa sehingga membuatnya cemas.
Jepang diketahui bersimpati pada Ukraina atas berjatuhannya korban perang, terutama pada warga sipil hingga banyaknya pengungsi yang melarikan diri dari konflik.
Negara Jepang juga sudah menyatakan kesiapannya untuk menampung warga Ukraina yang melarikan diri dari serangan Rusia.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida sejak Rabu, 2 Maret 2022.
Menteri Kehakiman Jepang, Yoshihisa Furukawa juga mengatakan bahwa warga Ukraina yang awalnya masuk Jepang dengan visa jangka pendek (90 hari) akan bisa diubah menjadi status visa khusus.
Bantuan Jepang terkait visa tersebut bertujuan agar pengungsi Ukraina bisa bekerja dan membangun kehidupan jangka panjangnya di Jepang.*** (Hilmy Farhan – Pikiran rakyat)