Miliki Pesawat Tempur Canggih Jenis Dessault Rafale, Bagaimana Percaturan Politik Indonesia Di Asia Nanti!

13 Februari 2022, 16:31 WIB
Jakarta tarik perhatian dunia, Rafale Indonesia jadi sorotan /Zona Jakarta.com/ / swarajyamag.com

SUARA HALMAHERA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia telah melakukan salah satu gerakan besar dalam modernisasi Alutsistanya dalam rangka upaya percaturan politik di Asia Tenggara.

Seperti yang telah dikabarkan belum lama ini RI telah resmi melakukan penandatanganan kontrak pengadaan Pesawat Tempur Jenis Dessault Rafale Aviation oleh Menteri Pertahana Bapak Prabowo Subianto.

Indonesia sendiri sebelumya dikabarkan telah melakukan langkah besar dalam dunia Alutsistanya mengingat belum lama ini hasil Kerjasamanya dengan negara Korea Selatan telah berhasil merancang Pesawat Tempur generasi 4,5 dengan nama KF - 21 Boromae yang digadang-gadang sebagai F-35 nya asia.

Kebutuhan akan Pesawat Tempur canggih untuk negara RI sendiri merupahkan hal yang urgent mengingat pergolakan yang ada di asia yaitu khususnya di Natuna.

Telah dikabarkan bahwa Indonesia berencana akan memboyong Pesawat Tempur Dessault Rafale ini sebanyak 42 unit dari Prancis.

Memang kabar ini cukup menghebohkan mengingat Indonesia sampai saat ini masih berkutat dengan penanganan Covid-19 varian Omicron yang hingga kini belum usai.

Ditambah dengan adanya proyek nasional hari ini yaitu tentang pembangunan ibu kota baru yaitu IKN di Kalimantan Timur yang banyak memakan kas negara.

Tetapi bila melihat kebelakang tentang akan kebutuhan Alutsista khususnya dalam upaya modernisasinya tentu hal ini tidak bisa lagi ditunda-tunda.

Indonesia sendiri sampai hari ini belum memiliki Pesawat Tempur canggih apalagi jenis generasi 4,5, dari kekuatan militer kita sangat ketinggalan dengan negara-negara tentangga khususnya di bidang Alutsista jenis Pesawat Tempur contohnya dari negara singapura.

Padalah Indonesia memiliki luas wilayah yang sangat luas, dibeberapa kesempatan pun sering kali diganggu kedaulatanya oleh negara-negara lain.

Konflik Natuna sampai hari ini belum ada kata selesai mengingat klaim Tiongkok akan laut Cina selatan dan Natuna masuk dalam agenda mereka, terbukti beberapa kesempatan mereka masuk di perairan tersebut.

Hal ini diakibatkan karena Indonesia sendiri sangat ketinggalan dari segi Alutsista khususnya Pesawat Tempur.

Maka bila melihat alasan-alasan diatas atas pengadaan akan Pesawat Tempur di negara ini mengingat percaturan politik dikawasan asia sendiri.

Belum lagi adanya gerakan separatis dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang ada di Papua belum ada kata selesai, bahkan semakin hari semakin mengganas yang terbukti dengan kematian beberapa prajurit TNI beberapa waktu lalu***

Editor: Laode Sarifin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler