China Larang Dunia Internasional Bahas Masalah Muslim Uighur Xinjiang

9 Mei 2021, 07:46 WIB
Peta dan bendera China.* /Pixabay /Gerd Altmann

SUARA HALMAHERA – Pertemuan Internasional negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas masalah muslim Uighur di Xinjiang, dilarang oleh perwakilan China di PBB.

Pertemuan yang diinisiasi oleh Amerika Serikat, Inggris dan Jerman ini guna membahas penindasan yang terjadi di Xinjiang terhadap penduduk muslim Uighur China.

Hal tersebut disampaikan melalui sebuah catatan kepada negara anggota PBB dan melarang Dunia Internasional bahas masalah muslim Uighur Xinjiang.

China bahkan menuding Negara Barat mencampuri urusan China, guna menciptakan ketidakstabilan politik dan mengganggu urusan pembangunan dalam negeri China, dengan menuduh slogan ‘Hak Asasi Kemanusiaan’ yang dikilangkan oleh negara tersebut sebagai alat politik.

"Masalah hak asasi manusia sebagai alat politik untuk mencampuri urusan dalam negeri China seperti Xinjiang, untuk menciptakan perpecahan dan ketidakstabilan serta mengganggu pembangunan China" dikutip dari Antara 9 Mei 2021.

Menurut pihak China di PBB, bahwa acara tersebut adalah bentuk provokasi terhadap langkah-langkah cina.

"Mereka terobsesi untuk memprovokasi konfrontasi dengan China,"

Pihak China juga menuding acara tersebut sarat dengan muatan politik anti China, dan melarang agar dunia tidak menghadiri acara tersebut.

"Acara ini bermotivasi politik. Kami meminta perwakilan Anda untuk tidak berpartisipasi dalam acara anti China ini."

Pada tanggal 12 Mei 2021 pertemuan tersebut akan dilangsungkan secara virtual, acara di isi oleh pidato dari Duta besar AS, Jerman, dan Inggris serta turut hadir Direktur Eksekutif Human Rights Watch Ken Roth dan Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard.

Berdasarkan undangan yang disebar oleh PBB  berikut tujuan acara tersebut

“Membahas bagaimana sistem PBB, negara anggota, dan masyarakat sipil dapat mendukung dan membela hak asasi manusia para anggota komunitas etnis Turki di Xinjiang” tulis antara.

Selain itu membahas temuan Negara Barat atas penyiksaan muslim Uighur di camp-camp kerja paksa.***

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler